REVIEW : Mic Condenser AT4050
( Audio Technica )
Oleh Tondi. FR
REVIEW : Mic Condenser AT4050 ( Audio Technica )
Uji coba Microphone AT4050 produksi Audio Technica ini saya lakukan di ruang kamar, bukan ruangan death room yang steril dari kebocoran suara di luar suara yang akan direkam atau bukan di room studio. Dengan begitu tidak saya rekomendasikan untuk melakukan rekaman seperti ini apabila ingin melakukan rekaman untuk proyek yang lebih serius.
Dalam hal ini, review kita sudah berhadapan dengan permasalahan suara AC ruang kamar saya & suara fan PC computer. Tentu saja ini akan di-capture oleh microphone dengan tipe condenser yang memiliki sensitivitas lebih tinggi ketimbang microphone dynamic. Terlebih ruangan review sangat kecil ( 2,5 x 3 mtr ). Dan karena uji coba kali ini adalah merekam suara gitar akustik nylon secara solo ( recital ) tanpa ada music iringan. Tentu saja & pada dasarnya wajib untuk merekamnya tanpa ada suara latar noise apapun. Baiklah, pemecahan permasalahan tentang ini akan kita bahas dalam artikel lain yang berbeda.
Microphone AT4050 memiliki spesifikasi sebagaimana mic condenser lainnya. AT4050 memiliki 3 polar : 1. Omnidirectional ( capture suara dalam polar lingkaran ). 2. Figure Eight ( capture suara dari depan dan belakangnya ). 3. Cardioid ( capture suara dari depan saja ).
Pada review kali ini saya menggunakan polar Cardioid. Tentunya dalam rekaman proyek yang lebih serius, saya akan memilih menggunakan 2 microphone. 1 mic untuk menangkap suara body gitar & suara reverb room & tentunya akan lebih baik memilih polar Omnidirectional. Dan mic lainnya digunakan untuk merekam suara transient & attack senar gitar, mic diarahkan ke fretboard. Oleh karena itu tentu kita lebih baik menggunakan polar Cardioid.
Tapi karena hanya dengan satu mic yang ada, ditambah ruangan yang tidak memadai karena adanya suara AC & fan PC, maka saya menggunakan Cardioid tepat di depan soundhole gitar dengan jarak 25 – 30 cm. Dan yang jadi masalah, di depan saya memang ada suara fan PC yang mengganggu, tapi tepat di belakang saya, ada suara AC yang mengganggu. Dan tidak mungkin dimatikan. Karena malah akan memperparah proses rekaman. Karena saya bisa menjadi tidak fokus karena udara panas. Jalan satu – satunya, tetap menggunakan polar Cardioid.
Sebagaimana mic condenser yang memiliki preamp internal, AT4050 tentu harus dinyalakan dengan menggunakan Phantom Power 48 V DC – 4.2 mA. Sehingga input device yang kita gunakan, baik itu AD/DA interface dan atau menggunakan mixer sebelum interface, maka harus memiliki fitur Phantom Power. Maka, tombolnya harus dinyalakan untuk mengaktifkan AT4050.
Dan fakta setelah melakukan rekam, mic AT4050 ini ternyata benar – benar cukup berhasil di desain untuk menangkap secara natural sumber suara yang akan direkam, well balanced. AT5040 mencapai persyaratan dari critical acoustic. Dengan kemampuan menangkap suara semurni sumber suara yang ia respons. Jadi, tidak terlalu banyak perubahan dari suara gitar asli yang saya gunakan. 90% dari kualitas suara gitar tertangkap oleh AT4050. Baik Tone, Timbre & Akustiknya. Walaupun ada sedikit kekurangan yaitu, minimum response AT4050 terhadap sumber suara. Karena pada dasarnya gitar akustik yang saya gunakan memiliki output yang sangat kuat. Dan untuk mencapai heat room dari input rekam kita harus mengangkat input level cukup tinggi. Jadi di sarankan untuk menggunakan preamp jika ingin melakukan rekam proyek serius. Tapi, dengan begitu saya menjadi lebih tau apa keunggulan dari AT4050 ini dan di mana keunggulannya.
Karena AT4050 memiliki maximum input sound level 140 dB SPL & 159 dB SPL saat kita mengaktifkan Pad ( pad on ), dan apabila kita merekam tanpa preamp tambahan sebagai input tentu kita harus menaikkan input level pada interface & atau mixer DAW cukup tinggi. ( Tentu level Noise juga akan meningkat )
Weakness juga berarti Advantage. Maka kelebihan AT4050 menjadi apa ?.
AT4050 menjadi sulit untuk mencapai titik kritis dari feedback dan atau humming yang biasanya ditimbulkan oleh instrument musik yang memiliki hole sound seperti gitar akustik. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan AT4050 juga sangat cocok digunakan untuk proses rekam dalam situasi live performance & broadcast.
Polar Cardioid dari AT4050 juga bekerja sangat baik. Saya fikir, dengan situasi ruang yang tidak memadai dengan tingkat kebocoran suara lain di sana sini, AT4050 masih dapat benar – benar fokus menangkap sumber suara saja. Dan ini karena AT4050 di desain dengan Dual – Diaphgram Capsule. Frequency response dari AT4050 adalah 20 – 18.000 Hz. Namun dengan kemampuan internalnya dalam melakukan Low Cut pada 80 Hz, saya yakin mic ini memang di desain untuk penggunaan rekam bagi instrument akustik & vocal. Kebetulan gitar saya sendiri memiliki suara freq. low yang over di spectrum frekuensi tersebut. Dan ketika mendengar hasil rekam natural ( belum dimanipulasi ) suara low tersebut benar - benar nyaris sudah terpotong. Sehingga saya tidak lagi memiliki permasalahan pada suara low gitar saya. Dan kelebihannya menjadi, saya menjadi lebih mudah memilih posisi mic untuk menangkap sumber suara.
Secara fisik, mic AT4050 di desain cukup kokoh. Dengan aksesoris shock mounting yang di desain cukup mempermudah kita untuk mendudukkannya. Kita cukup memasukkannya, menekan, dan mount mic akan mengunci dengan sendirinya. Dan kita dapat dengan mudah memutarnya kearah manapun. Ini sungguh sangat mempermudah & efesiensi waktu kita saat mencari posisi & arah mic sesuai dengan yang kita inginkan.
Berikut adalah kesimpulan hasil review saya ( Bintang 1 – 5 ):
- Precise Polar Pattern ( ***** )
- Frequency response ( **** )
- Signal To Noise Ratio ( **** )
- Input sound Level / sensitivity ( *** )
- Physic ( **** )
Selanjutnya, dari hasil review kali ini saya juga akan menuliskan artikel baru yang akan membedah cara melakukan remove terhadap noise suara rekam, baik dikarenakan suara AC, PC computer atau suara noise lainnya yang mengganggu hasil rekam.
Hasil rekam review AT4050 kali ini, dapat anda dengar pada link berikut ini ( klik ) : https://youtu.be/Ccm0JTODj2I
Tentunya, hasil suara rekam dari review ini bukanlah merepresentasikan dari kualitas maksimum dari AT4050 dalam merekam suara natural sumber suara. Karena saya harus memanipulasi suara noise yang ada. Lagipula, dalam prosesnya tentu mengharuskan melakukan kompensasi, di antaranya sedikit terpotongnya suara dari sustain gitar saya. Yang mana tentu bukan karena kemampuan AT4050 dalam menangkap sustain sumber suara. Tapi semata – mata karena dampak dari harus me-remove suara noise yang sangat ekstrem.
Sampai ketemu dalam artikel : “Bagaimana Remove Suara Noise Yang Ekstrem ?”.
Terima kasih telah membaca.
Salam – TFR.
“ PERBEDAAN NUENDO & CUBASE APA YA ?”
( Perbandingan Nuendo 8 & Cubase 10 )
Oleh : T. Rangkuti
Nuendo & Cubase adalah Digital Analog Workstation ( DAW ) yang dikembangkan oleh Steinberg. Pada dekade 2000-an, apabila kita melihat tampilan desktop dari Cubase & Nuendo maka sekilas keduanya adalah sama, bahkan fitur – fiturnya memiliki kesamaan. Dan pada periode tersebut banyak adik – adik yang bergelut dalam Music Production & Multimedia Production bertanya kepada saya : “Bang, apa sih bedanya Nuendo & Cubase itu, rasanya sama aja ?”. “Bang, kenapa ya harganya Nuendo itu lebih mahal & Cubase jauh lebih murah ?”.
Nah, sebenarnya pertanyaan ini harus kita evaluasi terlebih dahulu atau kita lacak asal – usulnya, mengapa pertanyaan ini menjadi muncul.
“Apa bedanya Nuendo & Cubase ?”.
Jika saya enggan menjawab dengan panjang lebar, tentu saya akan berkata : “Setiap produk yang akan di-release oleh sebuah perusahaan pasti telah menerbitkan review produk tersebut sebagai penetrasi market, kamu silahkan mencari & membacanya.
Dan ternyata ini tidak memecahkan masalah, karena muncul masalah baru : “Bang, Bahasa Inggris saya tidak bagus, capai sekali bolak balik buka kamus, apalagi review produk teknologi penuh dengan istilah & idiom teknis.
Seandainya saya kembali enggan untuk menjawab panjang lebar, tentu saya akan berkata : “ Kamu silahkan otak atik saja sendiri keduanya- Nuendo & Cubase, kamu coba semua fitur yang ada di Menu, nanti akan tau sendiri perbedaannya.”
Dan ternyata ini tidak memecahkan permasalahan juga karena akan direspons dengan : “Wah, saya juga sudah merekam musik dengan keduanya bang, semua fitur sama saja.
Maka, akan kita peroleh asal usul dari pertanyaan : “Apa perbedaan antara Nuendo & Cubase, yang jika kita simpulkan ringkas adalah karena:
Ketidaktahuan arah tujuan ( subjek ) kita dalam menggunakan sebuah software DAW & ketidakmaksimalan kita dalam berkarya ( produksi music & multimedia ) adalah berakibat pada ketidaktahuan kita tentang fungsi dari perangkat kerja kita. Dalam hal ini kita berarti belum mencapai titik maksimal ( kulminasi ) dari penggunaan fitur – fitur yang dimiliki oleh Cubase & Nuendo. Sama seperti jika kita ingin pergi ke suatu tempat, kita tidak tau arah tujuan & bahkan sasaran tujuan akhir, maka kita tidak dapat menetapkan pilihan sebaiknya menggunakan moda transportasi apa.
Baiklah, itu hanyalah penghantar, sebagai landasan filosofis kita. Yaitu sebagai epistemologi dari munculnya banyak pertanyaan : “Apa perbedaan dari Nuendo & Cubase ?”.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa Cubase sebenarnya di-release oleh Steinberg satu dekade lebih awal dari Nuendo. Bahkan di Indonesia banyak orang berfikir Nuendo adalah kakak dari Cubase. Dan faktanya adalah, Cubase direlease pertama kali pada tahun 1989.
Awalnya Cubase memiliki nama Cubeat ( Cubit ), dan baru berganti menjadi Cubase. Yang mana dikembangkan untuk komputer Atari 520ST & Atari 1040ST. Dan hanya berbasis MIDI. Tapi saat itu sudah memberikan fitur yang inovatif. Yaitu memiliki Graphic Arrange Page, sehingga dapat menjadi representasi graphis dari sebuah komposisi. Dan kemudian di-release dengan nama Cubase 1.0 Atari.
Nah, justru Nuendo versi. 1 direlease pertama kali 11 tahun setelah Cubase 1.0. Nuendo versi.1 direlease tahun 2000. Nuendo itu ternyata adalah adik dari Cubase ya, bukan kakaknya.
Dan sekarang ini, versi terbaru dari Cubase adalah Cubase 10.0 ( 10 November 2018 ). Semenjak kelahirannya, Cubase sudah bermetamorfosis sedemikian banyak. Sedangkan Nuendo baru sedikit ber-metamorfosis, tapi dengan lompatan yang berkembang luar biasa. Dan versi terakhir dari Nuendo adalah Nuendo versi 8 ( Juni 2017 ).
Kembali kepada pertanyaan : “ Apa perbedaan keduanya ?”. “Manakah yang paling hebat fiturnya ?”. “Apakah Nuendo lebih hebat karena harganya jauh lebih mahal ?”.
Perbedaan Adalah Berdasar Fungsi
Ringkasan perbedaan dari Nuendo & Cubase adalah sebagai berikut.
Nuendo : Di rancang sejak awal untuk melayani bidang kerja produksi baik untuk Music Production & Post Production.
Cubase : Dirancang sejak awal untuk melayani bidang kerja Audio Production saja.
Persamaan Keduanya : Baik Nuendo & Cubase memiliki fitur & kemampuan untuk kepentingan memproduksi musik. Baik dalam hal MIDI recording, arranging and editing.
“Lalu, apa & bagaimana pengembangan fitur keduanya hingga mencapai versi terakhir sekarang dan yang mana membuktikan bahwa keduanya adalah benar berbeda secara fungsi & tujuan ?”.
Dan karena versi dari Cubase & Nuendo sudah terlalu banyak, kita tidak mungkin membedah perbedaan keduanya satu persatu. Kita memberikan perbedaannya untuk versi terakhir saja.
Nuendo 8
Semenjak kemunculan Nuendo versi 3 tahun 2005, Steinberg semakin melakukan segementasi dari Nuendo. Artinya, Nuendo mengalami pengembangan yang semakin jauh berbeda dari kakaknya - Cubase. Di antaranya, kemampuannya dalam men-support File ber-format AAF. Advance Authoring Format ( AAF ) adalah format file yang berkemampuan untuk interchange. Tentu saja ini sangat bermanfaat dalam kegiatan produksi yang kerap sekali menggunakan berbagai software berbeda ( cross platform ) & pabrikasi berbeda ( multi vendor ). Khususnya dalam Post Production, Digital Video Production & Multimedia Production.
Dan Nuendo 8.3 sekarang ini adalah DAW yang telah diperuntukkan bagi para siapa saja yang ingin memproduksi bidang kerja audio production – post production – digital video production. Dengan demikian, Nuendo berkemampuan dalam mengintegrasikan alurkerja ( workflow ) dari kegiatan memproduksi audio secara menyeluruh. Dengan istilah yang sudah kita kenal sebagai VR – Virtual Reality.
Mendengar idom ‘Virtual Reality’ ( VR ) maka fikiran kita akan cenderung terasosiasi kepada gambaran seorang remaja yang sedang memakai headset & memainkan video game. Nah virtuality di sini, lebih dari sekedar itu. VR-nya Nuendo ini sangat mempermudah siapa saja yang ingin membuat konten VR. Jadi kita tak perlu susah payah mencari & belajar untuk melakukan integrasi dengan perangkat lainnya. Dan lagipula Nuendo 8.3 telah menambahkan plug-in VST 3 VR seperti Facebook 360. Ringkasnya, fungsi VR internal pada Nuendo 8.3 dirancang agar semirip mungkin dengan alur kerja produksi surround pada umumnya. Dengan demikian, pengerjaan proyek VR menjadi lebih cepat.
Nuendo 8.3 support terhadap suara Ambisonic atau yang kita kenal sebagai suara berbidang ‘spherical’. Ambisonic bukanlah suara yang berbasis channel, tapi menggunakan sejumlah suara yang di encoded dari berbagai stream audio. Ini memungkinkan kita untuk menempatkan suara dalam posisi manapun. Tentunya untuk suara atau sound berkategori sphere. Tingkat presisi dari posisi tergantung pada jumlah stream-nya. Yang kemudian digambarkan berdasarkan urutannya. Yaitu urutan pertama, kedua atau ketiga. Kemampuan Ambisonic Nuendo 8.3 ini dapat di susun hingga tiga urutan. Hal ini bukan saja berguna untuk pengerjaan mixing. Ini membuat Nuendo 8.3 menjadi berkemampuan untuk merekam secara langsung dari sebuah microphone yang berkemampuan Ambisonic. Dan karenanya, kita dapat merekam live performances & menempatkan posisi suara secara tepat berdasarkan bidang spherical masing – masing. Kita juga dapat meng-import suara ambisonic yang sudah di-mix dalam bentuk file Wave dan kemudian menggunakan VST Ambisonics Planner untuk menghasilkan suara Ambisonic yang bersumber dari Mono, Stereo atau Surround.
Semenjak kemunculan awalnya, Nuendo memang telah memiliki kemampuan untuk ‘terhubung & berkomunikasi’ dengan hampir seluruh aplikasi & perangkat apapun. Baik dengan Direct Routing hingga Remote Control. Nuendo semenjak awal juga berkemampuan untuk dial in dalam hal me-manipulasi interface. Artinya, pengguna Nuendo dapat melakukan control penuh terhadap seluruh perangkat yang berkomunikasi dengannya dan sekaligus melakukan konfirugasi. Dari sisi tampilan kerja, Nuendo juga berkemampuan untuk memunculkan & menyembunyikan Opsi Menu ( menu options ) ke dalam Menu Bar. Dan ini membuat penggunanya dapat melakukan set up terhadap workflow-nya dengan sangat cepat.
Dan pada periode berikutnya, Nuendo mulai mengembangkan fitur – fitur baru yang terfokus untuk pengerjaan Video & Game. Tapi bobotnya sebagai DAW yang sangat bagus untuk pengerjaan Audio Production tidaklah ditinggalkan. Nuendo juga menambahkan begitu banyak Music Effect built in, yang support terhadap VST Instruments, VST 3 sidechaining, Halion Sonic SE 3, Retrologue 2 dan berbagai musical plug in lainnya.
Dan semenjak Nuendo 8 di-release, maka ditambahkan sistem ADR yang sangat hebat. Nuendo juga menjadi berkemampuan untuk melakukan spot dialogue & foley sounds. Pengguna juga dapat melakukan utilize, import, export markers dengan dialogue secara aktual. Pengguna juga dapat melakukan ‘Batch Records’ beberapa kali. Pengguna juga dapat melakukan Video ‘countdowns’ saat masih terhubung dengan hardware dari display video, dengan demikian suara dari seorang ‘voice talent’ akan tetap ada saat ‘take’, baik visual & audio.
Bagi mereka yang bekerja dalam bidang Game, Nuendo 8 menambahkan Game Audio Connect 2 agar dapat melakukan ‘direct transfer’ dari ‘interactive music’ menjadi Wwise. Pengguna juga dapat membuat ‘new project’ secara langsung dari dari segmen Wise. Maka ini akan menghemat banyak waktu dalam hal pengaturan template. Secara keseluruhan, GAC2 adalah pengembangan lebih baik dari dari GAC1. Dan tentunya juga pengembangan yang lebih baik dari Nuendo 7.
Untuk melakukan komposisi musik & film, Nuendo juga telah menambahkan beberapa effect baru & juga meningkatkan kemampuan workflow. Dan memiliki channel strip yang terintegrasi. Channel strip ini sangat menarik. Baik secara visual & sonical tampak seperti SSL console. Sehingga pengguna dapat lebih mudah untuk akrab & melakukan sonic control pada setiap track dengan cepat. Masing – masing dari mix channel mempunyai akses yang cepat kepada Noise Gate, Standard Compressor, DeEsser, Tape Saturator, Sonic Maximizer dan EQ. Pengguna tidak perlu me-loading VST plugin lagi.
Nuendo Dalam Post Production Untuk TV & Film
Dengan fitur – fitur yang dimiliki sekarang ini, Nuendo dapat dikatakan sangat mewakili software – software yang digunakan untuk kegiatan ‘audio post-production’. Nuendo secara dedikatif terus melakukan konfigurasi ulang agar menjadi software yang hebat bagi ‘audio post’. Bidang seperti TV post-production membutuhkan elemen produksi yang berulang – ulang dengan penanganan yang cepat & mudah. Menghasilkan suara yang spesifik & effect yang tepat. Nuendo tampaknya mem-fasilitasi workflow yang dibutuhkan dalam bidang ini. Misal kemampuannya dalam menyimpan klip – klip audio agar bisa digunakan dalam serial TV tertentu. Adanya options untuk melakukan rendering ‘extensive batch’, sistem pengelolaan konten MediaBay & juga workflow dari post-production dengan berorientasi kepada fitur – fitur editing. Dapat dikatakan, saat ini Nuendo adalah DAW yang berada diurutan teratas untuk dipilih untuk pengerjaan ‘Audio- Post’ dalam bidang produksi film. Dengan adanya ‘surround mixing console’ yang sangat pro, teknologi VCA fader, film – mixing automation system, routing yang luas & metering yang canggih serta engine khusus untuk memutar video.
Kualitas Plug In & Mixing
Nuendo memiliki console dengan kemampuan surround mixing yang sangat baik. Di mana pengguna dapat melakukan mix pada serial TV dan juga produksi Film. Bahkan untuk projects yang membutuhkan ratusan track seperti film kategori Block Buster. Console dari Nuendo men-support 22.2 & surround panners yang lengkap untuk melakukan mixing sebuah film. Mix Console dari Nuendo memudahkan pengguna untuk melakukan store & recall setiap konfigurasi dari channel sebagai sebuah preset. Konfigurasi channel yang visibel & zona dari channel memudahkan pengguna untuk memilih channel mana yang akan ditampilkan dan bagaimana mengelolanya. Fitur lain yang ditambahkan adalah ‘drag & drop’ secara virtual setiap setingan di dalam channel dan pada fitur ‘direct routing’-nya. Sehingga pengguna dapat membuat versi mixing yang berbeda – beda dalam satu sesi. Dan melakukan perbandingan A/B dari settingan plug in secara langsung pada board.
- BERSAMBUNG -
Nah, sebenarnya pertanyaan ini harus kita evaluasi terlebih dahulu atau kita lacak asal – usulnya, mengapa pertanyaan ini menjadi muncul.
“Apa bedanya Nuendo & Cubase ?”.
Jika saya enggan menjawab dengan panjang lebar, tentu saya akan berkata : “Setiap produk yang akan di-release oleh sebuah perusahaan pasti telah menerbitkan review produk tersebut sebagai penetrasi market, kamu silahkan mencari & membacanya.
Dan ternyata ini tidak memecahkan masalah, karena muncul masalah baru : “Bang, Bahasa Inggris saya tidak bagus, capai sekali bolak balik buka kamus, apalagi review produk teknologi penuh dengan istilah & idiom teknis.
Seandainya saya kembali enggan untuk menjawab panjang lebar, tentu saya akan berkata : “ Kamu silahkan otak atik saja sendiri keduanya- Nuendo & Cubase, kamu coba semua fitur yang ada di Menu, nanti akan tau sendiri perbedaannya.”
Dan ternyata ini tidak memecahkan permasalahan juga karena akan direspons dengan : “Wah, saya juga sudah merekam musik dengan keduanya bang, semua fitur sama saja.
Maka, akan kita peroleh asal usul dari pertanyaan : “Apa perbedaan antara Nuendo & Cubase, yang jika kita simpulkan ringkas adalah karena:
Ketidaktahuan arah tujuan ( subjek ) kita dalam menggunakan sebuah software DAW & ketidakmaksimalan kita dalam berkarya ( produksi music & multimedia ) adalah berakibat pada ketidaktahuan kita tentang fungsi dari perangkat kerja kita. Dalam hal ini kita berarti belum mencapai titik maksimal ( kulminasi ) dari penggunaan fitur – fitur yang dimiliki oleh Cubase & Nuendo. Sama seperti jika kita ingin pergi ke suatu tempat, kita tidak tau arah tujuan & bahkan sasaran tujuan akhir, maka kita tidak dapat menetapkan pilihan sebaiknya menggunakan moda transportasi apa.
Baiklah, itu hanyalah penghantar, sebagai landasan filosofis kita. Yaitu sebagai epistemologi dari munculnya banyak pertanyaan : “Apa perbedaan dari Nuendo & Cubase ?”.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa Cubase sebenarnya di-release oleh Steinberg satu dekade lebih awal dari Nuendo. Bahkan di Indonesia banyak orang berfikir Nuendo adalah kakak dari Cubase. Dan faktanya adalah, Cubase direlease pertama kali pada tahun 1989.
Awalnya Cubase memiliki nama Cubeat ( Cubit ), dan baru berganti menjadi Cubase. Yang mana dikembangkan untuk komputer Atari 520ST & Atari 1040ST. Dan hanya berbasis MIDI. Tapi saat itu sudah memberikan fitur yang inovatif. Yaitu memiliki Graphic Arrange Page, sehingga dapat menjadi representasi graphis dari sebuah komposisi. Dan kemudian di-release dengan nama Cubase 1.0 Atari.
Nah, justru Nuendo versi. 1 direlease pertama kali 11 tahun setelah Cubase 1.0. Nuendo versi.1 direlease tahun 2000. Nuendo itu ternyata adalah adik dari Cubase ya, bukan kakaknya.
Dan sekarang ini, versi terbaru dari Cubase adalah Cubase 10.0 ( 10 November 2018 ). Semenjak kelahirannya, Cubase sudah bermetamorfosis sedemikian banyak. Sedangkan Nuendo baru sedikit ber-metamorfosis, tapi dengan lompatan yang berkembang luar biasa. Dan versi terakhir dari Nuendo adalah Nuendo versi 8 ( Juni 2017 ).
Kembali kepada pertanyaan : “ Apa perbedaan keduanya ?”. “Manakah yang paling hebat fiturnya ?”. “Apakah Nuendo lebih hebat karena harganya jauh lebih mahal ?”.
Perbedaan Adalah Berdasar Fungsi
Ringkasan perbedaan dari Nuendo & Cubase adalah sebagai berikut.
Nuendo : Di rancang sejak awal untuk melayani bidang kerja produksi baik untuk Music Production & Post Production.
Cubase : Dirancang sejak awal untuk melayani bidang kerja Audio Production saja.
Persamaan Keduanya : Baik Nuendo & Cubase memiliki fitur & kemampuan untuk kepentingan memproduksi musik. Baik dalam hal MIDI recording, arranging and editing.
“Lalu, apa & bagaimana pengembangan fitur keduanya hingga mencapai versi terakhir sekarang dan yang mana membuktikan bahwa keduanya adalah benar berbeda secara fungsi & tujuan ?”.
Dan karena versi dari Cubase & Nuendo sudah terlalu banyak, kita tidak mungkin membedah perbedaan keduanya satu persatu. Kita memberikan perbedaannya untuk versi terakhir saja.
Nuendo 8
Semenjak kemunculan Nuendo versi 3 tahun 2005, Steinberg semakin melakukan segementasi dari Nuendo. Artinya, Nuendo mengalami pengembangan yang semakin jauh berbeda dari kakaknya - Cubase. Di antaranya, kemampuannya dalam men-support File ber-format AAF. Advance Authoring Format ( AAF ) adalah format file yang berkemampuan untuk interchange. Tentu saja ini sangat bermanfaat dalam kegiatan produksi yang kerap sekali menggunakan berbagai software berbeda ( cross platform ) & pabrikasi berbeda ( multi vendor ). Khususnya dalam Post Production, Digital Video Production & Multimedia Production.
Dan Nuendo 8.3 sekarang ini adalah DAW yang telah diperuntukkan bagi para siapa saja yang ingin memproduksi bidang kerja audio production – post production – digital video production. Dengan demikian, Nuendo berkemampuan dalam mengintegrasikan alurkerja ( workflow ) dari kegiatan memproduksi audio secara menyeluruh. Dengan istilah yang sudah kita kenal sebagai VR – Virtual Reality.
Mendengar idom ‘Virtual Reality’ ( VR ) maka fikiran kita akan cenderung terasosiasi kepada gambaran seorang remaja yang sedang memakai headset & memainkan video game. Nah virtuality di sini, lebih dari sekedar itu. VR-nya Nuendo ini sangat mempermudah siapa saja yang ingin membuat konten VR. Jadi kita tak perlu susah payah mencari & belajar untuk melakukan integrasi dengan perangkat lainnya. Dan lagipula Nuendo 8.3 telah menambahkan plug-in VST 3 VR seperti Facebook 360. Ringkasnya, fungsi VR internal pada Nuendo 8.3 dirancang agar semirip mungkin dengan alur kerja produksi surround pada umumnya. Dengan demikian, pengerjaan proyek VR menjadi lebih cepat.
Nuendo 8.3 support terhadap suara Ambisonic atau yang kita kenal sebagai suara berbidang ‘spherical’. Ambisonic bukanlah suara yang berbasis channel, tapi menggunakan sejumlah suara yang di encoded dari berbagai stream audio. Ini memungkinkan kita untuk menempatkan suara dalam posisi manapun. Tentunya untuk suara atau sound berkategori sphere. Tingkat presisi dari posisi tergantung pada jumlah stream-nya. Yang kemudian digambarkan berdasarkan urutannya. Yaitu urutan pertama, kedua atau ketiga. Kemampuan Ambisonic Nuendo 8.3 ini dapat di susun hingga tiga urutan. Hal ini bukan saja berguna untuk pengerjaan mixing. Ini membuat Nuendo 8.3 menjadi berkemampuan untuk merekam secara langsung dari sebuah microphone yang berkemampuan Ambisonic. Dan karenanya, kita dapat merekam live performances & menempatkan posisi suara secara tepat berdasarkan bidang spherical masing – masing. Kita juga dapat meng-import suara ambisonic yang sudah di-mix dalam bentuk file Wave dan kemudian menggunakan VST Ambisonics Planner untuk menghasilkan suara Ambisonic yang bersumber dari Mono, Stereo atau Surround.
Semenjak kemunculan awalnya, Nuendo memang telah memiliki kemampuan untuk ‘terhubung & berkomunikasi’ dengan hampir seluruh aplikasi & perangkat apapun. Baik dengan Direct Routing hingga Remote Control. Nuendo semenjak awal juga berkemampuan untuk dial in dalam hal me-manipulasi interface. Artinya, pengguna Nuendo dapat melakukan control penuh terhadap seluruh perangkat yang berkomunikasi dengannya dan sekaligus melakukan konfirugasi. Dari sisi tampilan kerja, Nuendo juga berkemampuan untuk memunculkan & menyembunyikan Opsi Menu ( menu options ) ke dalam Menu Bar. Dan ini membuat penggunanya dapat melakukan set up terhadap workflow-nya dengan sangat cepat.
Dan pada periode berikutnya, Nuendo mulai mengembangkan fitur – fitur baru yang terfokus untuk pengerjaan Video & Game. Tapi bobotnya sebagai DAW yang sangat bagus untuk pengerjaan Audio Production tidaklah ditinggalkan. Nuendo juga menambahkan begitu banyak Music Effect built in, yang support terhadap VST Instruments, VST 3 sidechaining, Halion Sonic SE 3, Retrologue 2 dan berbagai musical plug in lainnya.
Dan semenjak Nuendo 8 di-release, maka ditambahkan sistem ADR yang sangat hebat. Nuendo juga menjadi berkemampuan untuk melakukan spot dialogue & foley sounds. Pengguna juga dapat melakukan utilize, import, export markers dengan dialogue secara aktual. Pengguna juga dapat melakukan ‘Batch Records’ beberapa kali. Pengguna juga dapat melakukan Video ‘countdowns’ saat masih terhubung dengan hardware dari display video, dengan demikian suara dari seorang ‘voice talent’ akan tetap ada saat ‘take’, baik visual & audio.
Bagi mereka yang bekerja dalam bidang Game, Nuendo 8 menambahkan Game Audio Connect 2 agar dapat melakukan ‘direct transfer’ dari ‘interactive music’ menjadi Wwise. Pengguna juga dapat membuat ‘new project’ secara langsung dari dari segmen Wise. Maka ini akan menghemat banyak waktu dalam hal pengaturan template. Secara keseluruhan, GAC2 adalah pengembangan lebih baik dari dari GAC1. Dan tentunya juga pengembangan yang lebih baik dari Nuendo 7.
Untuk melakukan komposisi musik & film, Nuendo juga telah menambahkan beberapa effect baru & juga meningkatkan kemampuan workflow. Dan memiliki channel strip yang terintegrasi. Channel strip ini sangat menarik. Baik secara visual & sonical tampak seperti SSL console. Sehingga pengguna dapat lebih mudah untuk akrab & melakukan sonic control pada setiap track dengan cepat. Masing – masing dari mix channel mempunyai akses yang cepat kepada Noise Gate, Standard Compressor, DeEsser, Tape Saturator, Sonic Maximizer dan EQ. Pengguna tidak perlu me-loading VST plugin lagi.
Nuendo Dalam Post Production Untuk TV & Film
Dengan fitur – fitur yang dimiliki sekarang ini, Nuendo dapat dikatakan sangat mewakili software – software yang digunakan untuk kegiatan ‘audio post-production’. Nuendo secara dedikatif terus melakukan konfigurasi ulang agar menjadi software yang hebat bagi ‘audio post’. Bidang seperti TV post-production membutuhkan elemen produksi yang berulang – ulang dengan penanganan yang cepat & mudah. Menghasilkan suara yang spesifik & effect yang tepat. Nuendo tampaknya mem-fasilitasi workflow yang dibutuhkan dalam bidang ini. Misal kemampuannya dalam menyimpan klip – klip audio agar bisa digunakan dalam serial TV tertentu. Adanya options untuk melakukan rendering ‘extensive batch’, sistem pengelolaan konten MediaBay & juga workflow dari post-production dengan berorientasi kepada fitur – fitur editing. Dapat dikatakan, saat ini Nuendo adalah DAW yang berada diurutan teratas untuk dipilih untuk pengerjaan ‘Audio- Post’ dalam bidang produksi film. Dengan adanya ‘surround mixing console’ yang sangat pro, teknologi VCA fader, film – mixing automation system, routing yang luas & metering yang canggih serta engine khusus untuk memutar video.
Kualitas Plug In & Mixing
Nuendo memiliki console dengan kemampuan surround mixing yang sangat baik. Di mana pengguna dapat melakukan mix pada serial TV dan juga produksi Film. Bahkan untuk projects yang membutuhkan ratusan track seperti film kategori Block Buster. Console dari Nuendo men-support 22.2 & surround panners yang lengkap untuk melakukan mixing sebuah film. Mix Console dari Nuendo memudahkan pengguna untuk melakukan store & recall setiap konfigurasi dari channel sebagai sebuah preset. Konfigurasi channel yang visibel & zona dari channel memudahkan pengguna untuk memilih channel mana yang akan ditampilkan dan bagaimana mengelolanya. Fitur lain yang ditambahkan adalah ‘drag & drop’ secara virtual setiap setingan di dalam channel dan pada fitur ‘direct routing’-nya. Sehingga pengguna dapat membuat versi mixing yang berbeda – beda dalam satu sesi. Dan melakukan perbandingan A/B dari settingan plug in secara langsung pada board.
- BERSAMBUNG -